Argumen Kenapa European Super League Harus Dihilangkan

 Metro Tv - Argumen Kenapa European Super League Harus Dihilangkan, Sesudah dipublikasikan pada senin pagi hari, European Super League mendapatkan banyak respon. Cukup banyak khalayak sepak bola, seperti penggemar dan aktor sepak bola melawan persaingan tandingan Liga Champions ini.

Sekarang ini 12 club sudah sepakat bermain di ESL dengan formasi 6 club Premier League (Chelsea, Manchester United, Manchester City, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham Hotspur), 3 club LaLiga (Barcelona, ​​Real Madrid, dan Atletico Madrid), dan 3 club Serie A (Juventus, Inter Milan, dan AC Milan).

Argumen Kenapa European Super League Harus Dihilangkan

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, bisa menjadi ketua liga dengan beberapa atasan club peserta sebagai wakil ketua. UEFA dan FIFA sudah pasti telah lakukan suatu hal untuk melawan hal itu. ESL memang seharusnya tidak diselenggarakan dengan bermacam argumen yang berpengaruh jelek. Apa itu? Berikut penjelasannya.

Argumen Kenapa European Super League Harus Dihilangkan

1. Keelokan sepak bola akan raib

Sepak bola ialah permainan yang cantik, olahraga tempat fenomena dapat terjadi dengan panggilan "bola itu bulat". Salah satunya fenomena yang pernah terjadi ialah Leicester City yang dapat memenangi liga paling berat dalam dunia, Premier League. European Super League memberikan ancaman akan hilangkan keelokan olahraga itu.

Bila 12 club pendiri disingkirkannya dari liga masing-masing, dongeng Leicester City tidak pernah ada kembali. Sesudah informasi ESL, fenomena beberapa pertandingan langsung terjadi. Tim-tim pendiri, seperti Arsenal, Juventus, Real Madrid, dan Liverpool tidak berhasil raih point penuh. Walau sebenarnya, musuh yang ditemui ialah club yang berada di bawahnya. Hal itu seperti memperlihatkan jika itu sepak bola sesungguhnya.


2. Club pendiri akan berpuas diri karena akan tampil di ESL

Pola European Super League sekarang ini ada 12 anggota pendiri dengan 3 club kembali diinginkan selekasnya tergabung. Dalam liga yang dengan anggota 20 team, lima tempat sisa akan dikasih ke tim-tim yang bisa lolos bergantung di hasil dari musim awalnya. Ini memiliki arti jika tidak bakal ada kemunduran atau promo dan pola liga ini akan diulang tiap musim dengan 15 club pendiri yang bakal masih ada didalamnya.

Ini tidak menyuguhkan kompetisi, tapi pastikan jika club pendiri jadi terbuai. Dengan tidak takut kehilangan tempat mereka, tidak ada stimulan untuk club dan rasa senang diri pasti terjadi.


3. Tim-tim kaya jadi lebih kaya

Uang disebutkan jadi alasan khusus pembangunan European Super League. Disebutkan jika tim-tim pendiri akan terima jumlah yang tidak logis untuk mengambil sisi. Ada laporan jika bank Amerika, JP Morgan, sudah memiliki komitmen sediakan uang miliaran untuk ESL. Nanti, tiap club akan terima 290 juta pounds untuk mengambil sisi dalam persaingan itu.

Ini akan jadikan tim-tim yang kata jadi lebih kaya. Dengan begitu, mereka akan gampang mengincar pemain dari team-team yang lebih kecil. Liga yang pisahkan diri ini terang akan mempunyai implementasi keuangan yang jelek dalam sepak bola. Bila gagasan ESL masih berjalan, sepak bola tidak pernah masih sama.


4. Seutuhnya meremehkan fans

Ada sensasi atas terbentuknya European Super League dari beberapa fans di penjuru dunia. Sosial media membara sesudah informasi itu. Banyak fans yang mengutarakan amarah dan kekesalan mereka.

Legenda Manchester United, Gary Neville, benar-benar mengomentari bekas timnya dan mengaku jika enam club Liga Premier yang turut serta harus memperoleh ancaman di liga. Penggemar ialah sisi penting club mana saja apabila opini mereka diacuhkan, ini tidak dapat diterima secara baik. Wabah sudah batasi rutinitas simpatisan dan saat stadion dibuka, responsnya makin lebih kronis.


5. Mengganti mekanisme liga

Mekanisme liga sebagai sisi penting dari sepak bola Eropa dengan tiap musim berjalan pada tiap seksi. Bermacam Game Live Casino liga sudah umumkan jika tim-tim yang mengikut European Super League tidak dibolehkan bermain di liga negaranya.

Bila enam club Liga Inggris, yaitu Manchester United , Manchester City, Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur disingkirkannya dari Premier League, dapat dimaklumi akan terjadi pengurangan jumlah pemirsa. Kualitas liga dipengaruhi, sementara club pendiri bersikukuh jika mereka ingin bermain sepak bola liga juga.

Sudah pasti akan ada kontra dan pro dari saran baru yang mengganti mekanisme yang telah teratur. Tetapi, ide European Super League memang sungguh tidak logis dan mematikan tim-tim kecil Eropa. Pantas kita tunggu sinetron seterusnya dari ESL.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »